 The Brazilian Wandering Spider sekarang merupakan laba-laba yang hampir mendekati laba-laba terbesar di dunia  . Nyatanya, hanya terpaut lima inci, dan kelihatannya sangat kecil tapi jangan tertipu oleh itu. Menurut beberapa peneliti, ini adalah laba-laba paling mematikan di planet ini , dan keduanya sangat agresif dan teritorial. Kadang-kadang disebut laba-laba pisang karena banyak ditemukan di buahnya, Ini adalah binatang berbahaya yang perlu kita hindari  .The Brazilian Wandering Spider sebenarnya adalah nama generik untuk delapan jenis laba-laba yang menjadi bagian dari Phoneutria genus . Berasal dari bahasa Yunani untuk "pembunuh"  . Biasanya laba2 ini aktif di seluruh tempat di malam hari untuk mencari mangsa . Laba-laba satu ini tidak menunggu untuk menyergap atau mebuat jaring seperti laba-laba lainnya. Gagasan bahwa hutan lembab mungkin berisi jaring raksasa yang terakumulasi selama tahun adalah sebuah kesalahan . |
| Buffer dolo Videonya  "> |
| Segerombolan laba2 ini tidak saling menganggu dengan jaringnya, tapi lebih memilih untuk selalu bepergian untuk makan berikutnya . Spesies ini dapat diidentifikasi dengan rambut merah yang tertutupi taring mereka. Sikap bertahannya dengan berdiri di kaki belakang mereka, menempatkan kaki depan mereka dan bergoyang dari sisi ke sisi juga merupakan pencari tahu yang baik. Laba-laba ini tidak takut manusia dan agresif akan menyerang apa pun yang rasanya adalah ancaman , sehingga sangat berbahaya untuk didekati .Dua dari delapan spesies laba-laba Brasil ini bertanggung jawab atas gigitan terbanyak, dan populasinya dapat ditemukan di sebelah Tenggara Brazil dan Amazon. Sebagian besar gigitan terjadi karena laba-laba berkelana di malam hari, kemudian bersembunyi di siang hari dibawah apa saja, bias dibawah daun, tanaman atau bongkahan kayu di hutan, atau sepatu, pakaian dan kotak di rumah-rumah penduduk . |
 |
| Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa laba-laba ini tidak menyuntikkan racun dalam 30% dari gigitan mereka dan hanya dalam jumlah kecil 30% lainnya Ini berarti bahwa gigitan yang sama dapat berkisar dalam bentuk titik-titik hanya berlaku untuk keracunan penuh. The Australian funnel-web spider, yang merupakan spesies relatif, tampaknya menyuntikkan racun setiap waktu, dan karenanya dapat dianggap lebih berbahaya, meskipun racun laba-laba lainnya baik dapat menyebabkan keadaan medis yang darurat  .Guinness Book of World Records tahun 2007 menyebutkan laba-laba brazil ini sebagai yang paling beracun dan bertanggungjawab atas kematian sebagian besar manusia atas gigitan laba-laba . Spesies ini diyakini memiliki racun laba-laba yang paling ampuh neurotoksik dari setiap laba-laba hidup. Hanya 0.006mg (0.00000021oz) cukup untuk membunuh tikus, dan bukan lebih banyak untuk menghabisi manusia . |
 |
| Ini adalah laba-laba cokelat besar mirip dengan Laba-laba North American Wolf dari segi penampilan. Gigitannya paling menyakitkan, karena ukuran besar dari taring dan tingkat tinggi serotonin yang terkandung dalam racunnnya . Hal ini dapat menjadi salah satu yang paling luar biasa menyakitkan dari semua racun laba-laba. Racun ini juga dapat menyebabkan peningkatan kadar oksida nitrat. Efeknya terhadap korban manusia laki-laki, akan sama seperti menelan Viagra, ereksi penis yang panjang dan menyakitkan ketika paling diperlukan. |
 |
| Sementara racun mematikan ini tidak dapat diragukan lagi , tidak ada kematian manusia dari gigitan telah dicatat sejak pengembangan anti-racun pada tahun 2004. Semua sama, setiap laba-laba besar yang membuat tampilan ancaman sebagai jelas sebagai the Brazilian Wandering Spider ketika menghadapinya harus diperlakukan dengan hati-hati dan waspada.Orang kadang-kadang menemukan jenis laba-laba yang sama ketika mengupas buah dari luar negeri, tetapi Anda tidak pernah bertemu secara fisik laba-laba tersebut kecuali jika Anda pergi menjelajah di Amerika Selatan. Meskipun demikian, itu juga untuk mengetahui bahaya apa yang mereka mungkin sekarang jika hal itu terjadi. Oleh karena itu, ini adalah laba-laba paling berbahaya di bumi. Harap waspada. |
Kaskus.us
0 komentar:
Posting Komentar